Minggu, 10 Mei 2009

QaLBuQuW

CiNTaQuW PaDaMu TuHaN

Tuhan…
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah
Berakhir

Tuhan…
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta Sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi

Tuhan…
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu

Tuhan…
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Tuhan…
Ketika aku berucap aku cinta padamu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut
pada-Mu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-
Mu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya

… Amin …


Sembahyang

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan al-fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alif-mu mengakar ke pusat bumi
Ruku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakikat hidup
Karena pejalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan diperas jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang taka ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapa pun juga

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh karang
Dadamu mencakrawala, seluas ‘arasy
sembilan puluh sembilan

SouLMaTe

ArTi MeMiLiKi

Pacaran itu suatu hal yang mengesankan dan ‘harus
dipertahankan’ jika memang sudah sepadan.
Seperti kata kata berikut: cinta tak pernah akan begitu indah,
jika tanpa persahabatan yang satu selalu menjadi penyebab
yang lain dan prosesnya adalah irreversible.

Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang
terhebat. Jika engkau mencintai seseorang, jangan
berharap bahwa seseorang itu akan mencintaimu persis
sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu diantara
kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa
kurang. Begitu juga dalam cinta: engkau yang mencari,
dan yang lain akan menanti.

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta. mungkin akan
begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan
engkau sakit dan menderita. tapi jika engkau tidak
mengikuti kata hati, pada akhirnya engkau akan menangis
jauh lebih pedih karena saat itu menyadari bahwa engkau
tidak pernah memberi cinta itu sebuah jalan.

Cinta bukan sekedar perasaan tapi sebuah komitmen
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja
Cinta tak harus berakhir bahagia karena cinta tidak
harus berakhir

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan
dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta
tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran.
melainkan dari HATI.

Ketika engkau mencintai, jangan mengharapkan
apapun sebagai imbalan, karena jika engkau demikian,
engkau bukan mencintai, melainkan investasi.

Jika engkau mencintai, engkau harus siap untuk
menerima penderitaan.
Karena jika engkau mengharap kebahagiaan,
engkau bukan
mencintai, melainkan. memanfaatkan.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama
seseorang yang engkau cintai daripada kehilangan
seseorang yang engkau cintai, karena egomu yang
tak berguna itu. Jangan mencintai seseorang seperti
bunga,karena bunga mati kala musim berganti,
cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir
selamanya.

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan
kepingan² kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu,
bahwa Ada seseorang yang akan bersedia untuk
menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali
pecahan² kaca itu.

Sehingga engkau akan menjadi utuh kembali

So berjuanglah hingga dapat cinta sejati, OK


LoVe

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu
mencintai
seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi,
dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak
berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup
melakukan apa saja demi seseorang yang kamu
cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli
ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah,
Aku pernah,………

Aku pernah tersenyum meski kuterluka karena
kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,
Aku pernah menangis kala bahagia,karena
kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu
saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya,karena
kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti,
dan…… Aku juga pernah tertawa saat berpisah
dengannya,karena sekali lagi, cinta tak harus
memiliki,
dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang
lain…untukku.

Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat
kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta
ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.

Semua orang pasti pernah merasakan cinta…
baik dari orang tua… sahabat… kekasih dan
akhirnya pasangan hidupnya.

Buat temenku yg sedang jatuh cinta.. selamat
yah..karena cinta itu sangat indah. Semoga kalian
selalu berbahagia.

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta…
Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar,
satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa
begitu sulit, tetapi keadaan itu tidak untuk
selamanya,
bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain
akan datang dan menghampirimu.

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta…
buka hatimu jangan menutup mata akan keindahan
yang ada di dunia maka cinta membuat hidupmu
menjadi bahagia.

Buat temanku yang mendambakan cinta…
bersabarlah…
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam
sekejab…
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik
bagimu.

Buat temanku yang mempermainkan cinta….
Sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah
untuk dipermainkan. Cinta bukan suatu
kehampaan.
Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta dan
mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya.

HuMoR SuFi

Takut Miskin di Akhirat

Mengingat harga-harga barang kebutuhan terus meningkat, seorang pemuda selalu mengeluh karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah berdiskusi dengan seorang kiai makrifat, pemuda itu pun mengikuti anjurannya untuk menjalankan shalat Hajat serta tetap istiqomah melaksanakan shalat wajib lima waktu.

”Pak Kiai, tiga tahun sudah saya menjalankan ibadah sesuai anjuran Bapak. Setiap hari saya shalat Hajat semata-mata agar Allah SWT melimpahkan rezeki yang cukup. Namun, sampai saat ini saya masih saja miskin,” keluh si pemuda.

”Teruskanlah dan jangan berhenti, Allah selalu mendengar doamu. Suatu saat nanti pasti Allah mengabulkannya. Bersabarlah!” Jawab sang kiai.

”Bagaimana saya bisa bersabar, kalau semua harga kebutuhan serba naik! Sementara saya masih juga belum mendapat rezeki yang memadai. Bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan hidup?”

”Ya tentu saja tetap dari Allah, pokoknya sabar, pasti ada jalan keluarnya. Teruslah beribadah.”

”Percuma saja Pak Kiai. Setiap hari shalat lima waktu, shalat Hajat, shalat Dhuha, tapi Allah belum juga mengabulkan permohonan saya. Lebih baik saya berhenti saja beribadah…” jawab pemuda itu dengan kesal.

”Kalau begitu, ya sudah. Pulang saja. Semoga Allah segera menjawab permintaanmu,” timpal kiai dengan ringan.

Pemuda itu pun pulang. Rasa kesal masih menggelayuti hatinya hingga tiba di rumah. Ia menggerutu tak habis-habisnya hingga tertidur pulas di kursi serambi. Dalam tidur itu, ia bermimpi masuk ke dalam istana yng sangat luas, berlantaikan emas murni, dihiasi dengan lampu-lampu terbuat dari intan permata. Bahkan beribu wanita cantik jelita menyambutnya. Seorang permaisuri yang sangat cantik dan bercahaya mendekati si pemuda.

”Anda siapa?” tanya pemuda.
”Akulah pendampingmu di hari akhirat nanti.”
”Ohh… lalu ini istana siapa?”
”Ini istanamu, dari Allah. Karena pekerjaan ibadahmu di dunia.”
”Ohh… dan taman-taman yang sangat indah ini juga punya saya?”
”Betul!”
”Lautan madu, lautan susu, dan lautan permata juga milik saya?”
”Betul sekali.”

Sang pemuda begitu mengagumi keindahan suasana syurga yang sangat menawan dan tak tertandingi. Namun, tiba-tiba ia terbangun dan mimpi itu pun hilang. Tak disangka, ia melihat tujuh mutiara sebesar telor bebek.
Betapa senang hati pemuda itu dan ingin menjual mutiara-mutiara tersebut. Ia pun menemui sang kiai sebelum pergi ke tempat penjualan mutiara.

‘Pak Kiai, setelah bermimpi saya mendapati tujuh mutiara yang sangat indah ini. Akhirnya Allah menjawab doa saya,” kata pemuda penuh keriangan.

”Alhamdulillah. Tapi perlu kamu ketahui bahwa tujuh mutiara itu adalah pahala-pahala ibadah yang kamu jalankan selama 3 tahun lalu.”

”Ini pahala-pahala saya? Lalu bagaimana dengan syurga saya Pak Kiai?”
”Tidak ada, karena Allah sudah membayar semua pekerjaan ibadahmu.
Mudah-mudahan kamu bahagia di dunia ini. Dengan tujuh mutiara itu kamu bisa menjadi miliader.”

”Ya Allah, aku tidak mau mutiara-mutiara ini. Lebih baik aku miskin di dunia ini daripada miskin di akhirat nanti. Ya Allah kumpulkan kembali mutiara-mutiara ini dengan amalan ibadah lainnya sampai aku meninggal nanti,” ujar pemuda itu sadar diri. Tujuh mutiara yang berada di depannya itu hilang seketika.
Ia berjanji tak akan mengeluh dan menjalani ibadah lebih baik lagi demi kekayaan akhirat kelak.


Mengapa Unta Tak Punya Sayap

"Dari hari ke hari," kata Nasrudin kepada istrinya, "aku merasa semakin kagum akan penciptaan alam, dan segalanya yang ada di dunia ini dibuat demi kesejahteraan manusia."Istrinya meminta Nasrudin memberi sebuah contoh."Misalnya saja, bahwa dengan rahmat Allah, unta-unta itu tidak punya sayap."
"Bagaimana hal itu bisa dikatakan membantu menyejahterakan kita?"

"Bayangkan!
Kalau saja unta-unta itu punya sayap betapa mereka akan senang bertengger di atas rumah dan kemudian merusakkan atap, dan kemudian tidak peduli terhadap keributan yang mereka ciptakan itu."


Aku PeRCaYa eNGkau BeNaR

Suatu kali Nasrudin bertindak sebagai seorang hakim. Pada saat kasus diungkap, penuntut berbicara begitu memikat sehingga Nasrudin berteriak:

"Aku percaya, engkau benar!"
Seorang petugas pengadilan membujuk Nasrudin agar bisa lebih menahan diri, karena pernyataan dari tertuduh belum lagi didengar.

Selanjutnya, Nasrudin juga begitu terpikat oleh kepandaian bicara si tertuduh sehingga ia langsung berteriak setelah orang itu menyelesaikan pernyataannya:

"Aku percaya engkau benar!"
Petugas pengadilan merasa tidak dapat membiarkan hal ini terjadi.
"Tuanku, tidak mungkin keduanya sama-sama benar."
"Aku percaya engkau pun benar!" kata Nasrudin.


AnjiNg diKakinya

Nasrudin sering berjalan-jalan di kuburan, memikirkan perihal kehidupan dan kematian. Suatu hari, ketika ia sedang asyik dengan kegiatannya itu, ia melihat seekor anjing galak sedang berada di dekat sebuah makam.

Dengan marah, diambilnya sebuah tongkat dan diusirnya anjing itu. Tapi si anjing hanya menggeram, dan sepertinya melotot akan melompat ke arahnya.

Nasrudin bukanlah orangnya yang mau begitu saja dihadapkan pada bahaya jika hal itu memang bisa dihindari. "Duduk saja di situ," katanya membujuk si anjing, "tidak apa-apa, selama engkau hanya meringkuk di kaki manusia yang telah mati itu."


TaNgGa YaNg aKaN diJuaL

Nasrudin memanjat sebuah dinding, lalu tangga yang dipakainya ditarik dan diletakkan di kebun tetangganya.
Pemilik kebun ternyata memergokinya, dan bertanya apa yang sedang ia lakukan di sana.

"Aku… punya sebuah tangga yang akan kujual," ujar Nasrudin berimprovisasi.
"Dasar bodoh!" kata sang tetangga. "Kebun itu bukan tempat menjual tangga."
"Kamu yang tolol," kata Nasrudin. "Kamu belum tahu? Tangga itu bisa dijual di mana pun."


Sop PaNaS , TaNGaN DiNGiN

Seorang laki-laki yang mendengar bahwa Nasrudin adalah orang yang amat bijaksana, bertekad mengadakan perjalanan guna menemuinya. "Aku bisa mempelajari sesuatu dari orang bijaksana seperti ini," pikirnya.

"Dan, pasti ada metode-metode tertentu dalam kegilaannya. Aku sendiri pernah belajar di sekolah-sekolah metafisik. Ini akan membuatku bisa menilai dan mempelajari kegagalan orang lain."

Selanjutnya, ia mengadakan perjalanan yang amat melelahkan untuk sampai ke rumah Nasrudin yang kecil, berada di lereng sebuah bukit.

Melalui jendela, laki-laki itu melihat Nasrudin sedang membungkuk di samping bara api, mencoba meniupnya ke arah tangannya yang ditekuk. Ketika kehadirannya diketahui, laki-laki ini bertanya kepada sang Mullah
tentang apa yang sedang dikerjakannya.

"Menghangatkan tanganku dengan napasku," kata Nasrudin memberi tahu. Setelah itu, keduanya sama-sama diam, sehingga pencari ilmu ini mulai berpikir apakah Nasrudin bersedia membagi kebijaksanaannya.

Sekarang, istri Nasrudin ke luar membawa dua mangkuk kaldu. "Mungkin sekaranglah saatnya aku mempelajari sesuatu," kata si pencari ilmu kepada dirinya sendiri. Dengan suara keras, ia bertanya, "Apa yang sedang engkau
lakukan, Guru?"
"Meniup kalduku dengan napasku agar dingin," kata sang Mullah.

"Tak salah lagi, ini orang, pasti penipu," kata sang tamu kepada dirinya sendiri. "Tadi dia bilang, meniup agar panas, lalu barusan dia berkata, meniup agar dingin. Bagaimana aku bisa percaya dengan apa yang ia akan
katakan kepadaku?"

Dan laki-laki itu pun pergi.
"Bagaimana
pun, waktu tidak sia-sia," katanya kepada dirinya sendiri, ketika ia menuruni bukit. "Paling tidak, aku sudah tahu bahwa Nasrudin itu bukan seorang guru."


HaDiaH

Nasrudin punya sebuah kabar baik untuk sang Raja. Dan setelah dengan susah payah berusaha menghadap raja, akhirnya ia pun bisa menceritakan berita baik itu.

Raja tampak gembira mendengar cerita Nasrudin. "Pilih sendiri, hadiah apa yang kau inginkan," katanya.
"Lima puluh cambukan," kata Nasrudin.
Meskipun terheran-heran, Raja memerintahkan juga agar Nasrudin dicambuk.

Ketika cambukan sudah sampai ke yang dua puluh lima, Nasrudin berteriak: "Berhenti!"
"Sekarang,"
katanya, "bawa masuk temanku, dan beri ia setengah dari hadiah yang kuperoleh. Tadi aku telah bersumpah untuk memberinya setengah dari hasil yang kuperoleh karena kabar baik yang kusampaikan itu."


BuKaN uRuSaNKu

Keledai Nasrudin dicuri orang. Ia segera mengadu ke polisi.
"Mullah," ujar Kepala Polisi, "ini masalah serius. Kita akan berusaha keras agar keledai Tuan kembali. Di samping itu, Anda termasuk orang penting.
Sekarang ceritakanlah dari mula, bagaimana hal itu bisa terjadi?"

"Karena aku tidak ada di sana, sulit bagiku untuk menceritakan urutan kejadian itu. Betul kan?" kata Nasrudin. "Di samping itu, bukan urusanku untuk mengetahui hal itu."